Kamis, 14 Februari 2013

Menghadapi Para Pendengki

Menyeru manusia kepada jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengajak manusia ke jalan kebaikan, ibarat perdagangan. Seorang yang berdagang pasti memiliki pesaing. Ada pesaing yang sehat dan ada pula yang hasad (dengki). Si pendengki akan melakukan upaya apa saja untuk menggembosi pedagang lain yang lebih laku. Ia katakan kepada manusia: hati-hati dengan pedagang itu, barang dagangannya expired (kadaluarsa), tidak berkualitas, tidak orisinil, dan lain-lain, dengan tujuan menjauhkan manusia darinya, lalu pelanggan beralih kepadanya. Paling tidak, memburukkan citranya.

Begitu pula segala macam bentuk fitnah, tuhmah (tuduhan), tha’nah (tikaman), yang dialami aktifis Islam dan tokoh-tokohnya. Baik di ranah sosial politik, budaya, ekonomi, dan lainnya. Semua itu bisa datang dari dari kaum sekuler yang anti agama, bisa juga sesama pejuang Islam yang memiliki bendera dan seruan yang sama, tapi mereka bertemu pada muara yang sama; dengki.

Kaum pendengki biasanya mampu berseni peran secara luar biasa. Mereka tesenyum dan menyapa dihapadan korbannya untuk menunjukkan cinta dan ridha. Sehingga korbannya pun tertipu dengan penampilan mereka. Tetapi di belakang, mereka menyerang dengan serangan mematikan, dengan berbagai sarana yang mereka miliki untuk mempengaruhi opini manusia sesuai kemauannya, agar manusia ikut-ikutan membenci korbannya.

Allah Ta’ala berfirman:

هَا أَنْتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آَمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الْأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ

“Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, Padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada Kitab-Kitab semuanya. apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu.” (QS. Al Imran (3): 119)

Ya, jika mereka berdiskusi dengan kita, berkumpul dan berhadapan, mereka menyatakan selalu bersama kita, tetapi perilaku mereka sangat bertolak belakang. Maka cukuplah bagi mereka:

قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

“Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.” (QS. Ali Imran (3): 119)


Selanjutnya, akan kami kutip nasihat bagaimana menghadapi para pendengki dalam kehidupan kita, yaitu nasihat Syaikh Dr. ’Aidh Abdullah Al Qarny Hafizhahullah dari buku Silakan Terpesona, hal. 187. Cet.3, Penerbit Sahara Publishers. Jakarta, Juni 2005. Beliau menulis:

Bagaimanapun Anda berbuat baik kepada orang yang hasud, misalnya membawakan makanan dan minuman kepadanya, memakaikan pakaiannya, membawakan air wudhunya, menyikatkan permadaninya, membersihkan rumahnya, dan lain-lain, Anda akan tetap dianggapnya sebagai musuh. Mengapa demikian? Sebab, hal-hal yang menjadi pemicu permusuhan dengannya itu masih melekat pada diri Anda, yaitu keutamaan, ilmu pengetahuan, tata krama, harta, atau jabatan Anda. Bagaimana pun Anda tidak akan dapat berdamai dengannya selama Anda belum menanggalkan karunia-karunia tersebut dari diri Anda. Orang yang iri hati akan selalu menunggu-nunggu saat Anda terpeleset, menanti-nanti kapan Anda terjatuh, dan berangan-angan suatu saat Anda tergelincir.

Hari terbaik baginya adalah hari Anda jatuh sakit, malam terindah baginya adalah malam Anda jatuh miskin, dan saat-saat paling membahagiakan baginya adalah hari Anda tertimpa bencana, dan waktu yang paling disukainya adalah hari Dia melihat Anda gelisah, resah, sedih, dan rapuh.

Momen yang paling menyiksanya adalah ketika ia melihat Anda menjadi kaya raya. Berita paling menyedihkannya adalah ketika Anda meraih keberuntungan dan menjadi orang terhormat. Dan bencana paling besar baginya adalah ketika Anda mendapat promosi.

Tawa Anda adalah tangisnya, pesta Anda adalah upacara kematiannya, dan keberhasilan Anda adalah kegagalannya.

Dia akan melupakan segala-galanya tentang diri Anda, kecuali kesalahan-kesalahan Anda. Dia tidak memandang apa pun kepada diri Anda, kecuali pada kekurangan-kekurangan Anda. Kesalahan Anda yang kecil, baginya lebih besar daripada gunung Uhud. Dosa Anda yang sepele, menurutnya lebih berat daripada gunung Tsahlan. Meskipun Anda lebih fasih daripada Sahban, baginya Anda lebih gagap daripada Baqil. Meskipun Anda lebih dermawan daripada Hatim, baginya Anda lebih kikir darpada Madir. Meskipun Anda lebih cerdas daripada Asy Syafi’i, dia memandang Anda lebih bodoh dari pada Habnaqah.

Orang yang memuji Anda di hadapannya dianggapnya pendusta. Orang yang menyanjung Anda di dekatnya dianggapnya orang munafik. Orang yang memuji Anda di majelisnya dianggapnya orang rendah yang tak tahu etika. Sebaliknya, dia mempercayai orang yang mencela Anda, menyukai orang yang membenci Anda, mendekati orang yang memusuhi Anda, menolong orang yang tidak menyukai dan tidak akrab dengan Anda.

Warna putih menurut pandangan mata Anda, terlihat hitam baginya. Siang dalam penglihatan Anda, malam dalam pandangannya.

Maka dari itu, janganlah Anda menjadikannya sebagai hakim dalam perkara Anda dengan orang lain, karena dia telah memvonis Anda bersalah sebelum mendengar tuntutan dan melihat bukti-bukti. Janganlah Anda membocorkan rahasia kepadanya, karena dia sangat bersemangat menyebarkan dan menyiarkannya. Ia menyimpan kekeliruan Anda sampai hari ia membutuhkannya dan mencatat kesalahan Anda sampai hari ia memerlukannya. Cara menghadapinya hanyalah menghindari dan meninggalkannya, menghilang dari pandangannya, menjauhi rumahnya, dan menyingkir dari tempatnya. Sebab, dia sebenarnya adalah sang penindas yang berpenampilan orang yang tertindas. Tak usah Anda membalasnya, sudah cukup baginya kepahitan di kerongkongannya, duka nestapa yang dialaminya, kesedihan yang merundungnya, dan kecelakaan yang dirasakannya.

Andalah yang membuatnya sakit dan menderita; andalah yang membuatnya tidak bisa tidur dan gundah gulana; andalah yang mendatangkan kegelisahan, kesedihan, kelelahan, dan keletihan padanya.

Aku berhasil, maka sujudlah orang yang dulu mencela diriku
Dia tidak kucela, itulah pemaafan dan penghinaanku baginya

Itu juga yang kualami di antara keluarga dan orang sebangsaku
Sebab, barang yang berharga memang aneh di mana saja berada

Orang yang iri pada kebaikanku, berdusta di belakangku
Berghibah sembunyi-sembunyi, memuji-muji di depan mata

Demikian nasihat dari Syaikh Dr. ’Aidh Al Qarny hafizhahullah

Sungguh, kedengkian adalah penyakit mematikan bagi pengidapnya. Hatinya sempit, jiwanya bergoncang, pikiran pun buram, karena semua telah diliputi rasa khawatir terhadap kemuliaan dan kemajuan orang lain, lalu sedih terhadap kebahagian orang lain, dan marah terhadap pujian yang diterima mereka.

Ia menolak dan membantah ketika ada ulama atau tokoh masyarakat yang memberi kesaksian positif terhadap aktivis Islam. Ia cari-cari alasan agar kesaksian itu menjadi mentah dan tidak berharga. Sungguh betapa lelah dan payahnya orang seperti itu. Orang-orang yang hari-harinya diisi dengan tilawah Al Quran, menyeru manusia kepada kebaikan, menghidupkan masjid, mendidik anak-anak terlantar, berjuang untuk umatnya, oleh kaum pendengki disebut munafik, dicari kelemahannya, diintai kesalahannya, hanya untuk memuaskan syahwat dengkinya. Akhirnya, ia hidup hingga matinya diliputi kebencian, angkara murka, dan tanpa kasih sayang sesama muslim dan manusia, kecuali yang dirahmati oleh Allah ’Azza wa Jalla untuk berubah.

Di mana saja berada, orang-orang seperti ini menjadi kerikil dalam sepatu bagi saudaranya sesama muslim. Sedikit dan kecil tetapi mengganggu, atau seperti kutil, kecil tetapi merusak pemandangan. Kritik yang dilakukan mereka bukan didasari cinta dan ilmu, tetapi amarah, dendam, dan pelampiasan hawa nafsu. Semua akan dilakukan, semua menjadi sarana, semua yang menjadi musuh pada masa lalu menjadi kawan masa kini, .... karena satu tujuan, satu target dan sasaran, kehancuran pejuang muslim dan tokoh-tokohnya.

Dengki tidaklah memandang usia dan tempat, ia bisa diidap siapa saja dan hidup di mana saja. Orang yang menjadi korban juga tidak memandang usia dan posisi, siapa saja pernah menjadi sasaran kedengkian. Baik itu jamaah, ulama, da’i, politisi, tokoh negara, guru, pedagang, dan sebagainya. Maka carilah ridha Allah ’Azza wa Jalla dalam berda’wah, jangan hiraukan ucapan yang melemahkan, tuduhan yang menggoncangkan, dan fitnah yang membingungkan, karena ketika Anda menjadikan Allah ’Azza wa Jalla sebagai satu-satunya tujuan dan tempat bersandar, maka musuh-musuhmu akan tidak bisa berbuat apa-apa kecuali celaka bagi dirinya sendiri.

Wallahu A’lam wa Lillahil ’Izzah

Oleh : Farid Numan Hasan
(Farid Nu’man, April 2007, dengan beberapa editan. Pernah dimuat majalah Tatsqif 2007)

Sabtu, 04 Agustus 2012

Proses Menjelang Nikah


            Oleh : Ridwansyah Yusuf
                      Research Director at Institute of Indonesia Strategic

Menarik mmg bicara ttg prosesi menjelang nikah. Ada yg pake istilah beli kucing dlm karung. Masa pasangan hidup disamakan dgn kucing.

Emang nikah itu jual beli ? Gak berlaku what you pay what you get. Nikah itu komitmen. Menerima secara total. Apa adanya

Bicara cinta itu bukan ttg bunga sms romantis atau telepon kejutan. Cinta itu menanggung hidup secara menyeluruh

Sekeren keren nya akhir masa jomblo adalah mengkhitbah. Bicara langsung ke orang tua nya. Utarakan niat mu tuk mencintai anaknya

Itu yg gw dulu bilang ke mertua pas dtg ke rumah istri di pariaman. "pak. Izinkan saya mencintai dan menanggung hidup anak bpk" keren kan ?

Nikah itu bukan ttg gombalan. Tp komitmen hidup bersama. Tdk ada rumusnya makin lama pacaran makin awet pernikahannya

Kamu pria beneran kan ? Masa cuma berani bilang i love you. Bilang donk. I will be your life. Hidup saling percaya dan komitmen

Kita hidup pd masa dmn gaya hidup mengaburkan agama. Skrg klo ditanya sama keluarga "udah punya pacar blm?" gmn jwbnya donk ?

Yg udah punya pacar gmn ? Gampang aja , udah nikahin aja. Selesai kan ?

Ah gw kan blm mapan. Yawda mapanin tuh diri. Berani bgt lo deketin lawan jenis dan umbar cinta tp blm yakin sama diri sendiri.

Kamu cinta dia ? Itu fitrah. Normal. Tp jgn bermain dgn cinta kawan. Bekasnya tdk akan hilang. Pedih rasanya punya mantan itu hiks

Maaf. Saya tdk mengharamkan pacaran. Itu hak masing masing. Cuma menurut saya ga penting aja. Fokus ke pelaminan kawan.

Kawan. Masa ekspresi cinta cuma liat2an. Sms dan telponan. Paling ke bioskop. Mau lebih ? Allah siapkan skema bernama nikah. Asik kan.

Sentuhan pertama saya ke istri adalah ketika mengecup keningnya abis ijab kabul. First touch = first kiss. So sweet ga ?

Ekspresi cinta yg romantis adalah ketika bisa ekspresi scara total. Mekanisme pernikahan membuka kesempatan itu. Halal berkah ibadah.

Tatapan suami istri penuh cinta bisa gugurkan dosa. Tatapan sepasang insan blm nikah bisa menimbun dosa. Mau yg mana ?

Memandang kawan jenis jgn pakai nafsu yg mendominasi. Ia adalah pasanganmu. Tatap penuh cinta. Mulai dr khitbah berkah. Nikah yg mulia.

Kalau kamu udah yakin sama seseorang segera saja ijab kabul. Jgn jadikan alasan biaya sbg penunda nikah. Ijab kabul ga sampe 100rb

Kalau memungkinkan. Nikah saat masih kuliah atau gak lama stlh lulus. Di kampus pilihan lbh banyak :-) banyak yg udah kita kenal juga.

Saya nikah 10 bulan setelah wisuda. Istri saya saat itu blm lulus. Kita bangun keluarga dr nol. Baru kenal. Saling bahu membahu. Romantis

Sblm nikah. Saya jual 1000 buku butuh 1,5 tahun. Setelah nikah buku saya 1000 buah hanya 3 bulan habis. Janji Allah selalu benar.

Nikah itu ibadah. Gak mungkin Allah mempersulit umatnya yg mau ibadah. Kita aja yg sombong sok pengen kenal dulu dgn kedok pacaran.

Saat istri saya wisuda. Temen2nya pendampingnya ortu dan pacar. Istri saya ya didampingi saya kemana mana hehe. .

Kalo udah nikah ga perlu lagi segan makan bareng, suap suapan kalo perlu.Kencan di bisokop.Bonceng motor sambil dipeluk erat.Romantis bener.

Waktu msh single saya pulang abis aktivitas cuma disambut kamar yg kosong gersang. Skrg ? Disambut senyum penuh cinta yg mententramkan

Kamu suka dia ? Ok gini proses nya. Pertama mantabkan niatmu. Yakinkan ke Allah kalau dia memang yg terbaik buat hidupmu

Cari tau dia dr profil. Tanya teman nya. Atau kelompk aktivitasnya. Atau gurunya. Cari tau secara umum. Sesuaikah ?

Kalo udah tau garis besarnya. Dan hati kamu udah dag dig dug tiap liat dia. Segera temui orang tuanya. Samperin. Bawa seluruh cintamu

Kenalkan siapa dirimu. Utarakan cintamu pada anak nya. Sampaikan kesiapan mu tuk menanggung hidup anak nya. Katakan dgn mantab!

Insya Allah dimudahkan. Semoga hati ortu calon kamu luluh. Yakinkan.mereka kalau kamu adalah masa depan putrinya.

Saya waktu itu pake perantara selain adik saya, yaitu guru pengajian saya. Di rumah beliau saya mencoba lebih kenal istri saya.

Bbrp pertanyaan , banyak malahan. Sampe istri saya nanya waktu itu "apa pandangan kak yusuf ttg poligami" bingung kan jawabnya ?

Trus setelah itu. Kata si istri via adik saya. Hubungi.aja ortunya. Dan ortunya minta ketemu dulu. Wew. Di pariaman. Hrs pake pesawat kesana

Dan Allah mebuktikan lagi janjinya. Tiba2 esok harinya ada undangan ngisi dr temen temen UNAND padang. Wow seneng bener gw.

Alhasil saya ke padang gratis. Malah dibayar krn jd pembicara dan jual buku. Trus saya pinjem motor panitia. Meluncur dr padang ke pariaman.

Waktu itu panitia nanya motor nya mau kemana ? Saya bilang mau khitbah anak orang. Mereka langsung semangat cariin motor terbaik hihi

Pas ketemu ortunya.Beliau bilang "kalau ada pria sholeh dan baik meminang anak bapak.apa lagi alasan buat bapak menolaknya? " alhamdulillah

Jadi, mulailah ekspresi cintamu kpdnya dgn mengatakan "maukah kamu membangun rumah di surga bersamaku? (baca : menikah)"
 
Apa ya alasan biasanya orang orang menunda nikah ? Padahal dgn nikah kita sempurnakan agama kita.

Alasan selalu hadir. Banyak was was dan khawatir. Seakan akan ga percaya pertolongan Allah dan kemampuan diri sendiri.

Keuangan. Izin keluarga. Masih pengen bebas. Blm yakin. Blm dewasa. Ngejar karir. Hmmm ya banyak sih kalo dicari alasan.

Tapi coba kita balikan. Temukan satu aja alasan knp kamu harus nikah segera ? Ada ga ?

Jawaban oportunisnya sih kalo saya : dgn nikah saya bisa kapitalisasi pahala dan ibadah. Sederhana aja. Tp langsung jd prioritas hidup

Kalau Allah jd alasan kita nikah. Kemudahan akan menyertai. Alasan calon blm ada mmg agak membingungkan. Tp masa sih ?

Logika nya kita balik. Kamu mau nikah kapan ? Maka pada titik itu keuangan kamu hrs oke, akhlak lbh baik dll. Mulai dr akhir.

Dulu saya gitu. Target nikah maksimal setahun setelah lulus. Selama itu bangun kapasitas diri. Bikin rencana cash flow. Banyak tobat

Alhamdulillah Allah izinkan menggenapkan agama 10 bulan stlh lulus. Usia 23 tahun.

Prinsipnya kan kita tingkatkan kapasitas kita agar Allah nilai layak menjadi pasangan bagi seseorang. Allah adil dan maha pengasih kok :-)

Bikin target kapan akan nikah. Kalo ga ada target waktu. Bisa molor tuh waktu nikah. Krn manusia seringkali ragu utk melangkah

Emang kamu pengen kamu udah punya apa dulu baru kamu nikah ? Duit satu miliar ? Apa ? Rumah ? Mau sampe kapan menunda ibadah nikah ?

Saat punya uang sejuta kita pengen dua juta. Punya ini.pengen itu. Gak akan selesai. Ragu melangkah. Finansial itu masalah pola berpikir aja

Lalu dgn kedok blm siap kamu coba pedekate dgn label pacaran. Ngapel tiap pekan. Telp tiap waktu. Sesumbar cinta tp tak berani menanggung

Hakekatnya sbg muslim terutama. Cinta itu komitmen hidup. Ikrar sumpah janji utk saling menguatkan dan mengokohkan.

Cinta itu punya konsekuensi, yaitu nikah. Kalo blm berani nangung konsekuensinya. Jgn bermain cinta. Perih bekasnya kawan

Kita bukan bicara ttg nikah muda. Tp ttg segerakan nikah bila kamu sdh dewasa. Apalagi buat kamu yg uda berani bermain cinta.

Kalau pacaran itu. Lbh banyak bahagia nya atau galau nya ? Lbh hemat hidup atau high cost ? Apa untungnya selain lebih mengenal ?

Bukankah lbh banyak was was takut si doi selingkuh. Khawatir si doi marah krn lupa di telp. Ah lemah bener.

Kalau kita masih terjebak pada permainan cinta. Pdhl diri sdh dewasa. Brp bnyk bekas yg akan tertinggal pd dirimu ?

Punya pacar keren. Trus putus. Trus ntar nikah sama yg ga sekeren si mantan. Ntar pas nikah banding2 in lagi. Jd mudah kecewa

Mungkin salah satu alasna banyak retak rumah tangga krn sifat manusia yg cenderung membandingkan. Bandingin suami sama mantan. Ckck

Ihhh kok suami ku ga sebaik mantan ku ya ? Hiks. Kalo si dia peka gt. Tau gt dulu nikah sama mantan ku aja hiks . Ah lemah

Hati hati banyak kasus perselingkuhan itu dgn mantan pacar. Kamu mau rumah tangga mu nanti spt itu ? Peuh curiga dan dingin

Pacaran dosa atau gak ? Saya ga tau. Tanya Allah aja. DIA yg menentukan dosa atau gak. Cuma menurut saya pacaran itu gak penting aja

Mana skrg ada lagu mantan terindah pula. Makin menyayat kegalauan buat yg punya mantan lbh indah dr pasangan sah nya.

Tentang rizqi. Janji Allah selalu benar adanya.Waktu nikah penghasilan saya masih kurang dr UMR jakarta. alhamdulillah skrg bertambah banyak

Menikah itu learning by doing. Gak ada rumus nya gmn nikah bisa sukses. Percaya sama petunjuk Allah. Allah yg bimbing.

Bahagiakan orang tua ? Knp pasangan hidup hrs dipisahkan dr keluarga. Dia kan akan jd keluarga juga.

Ibu saya makin seneng pas saya nikah krn katanya nambah anak. Kan istri kita jadi anak ibu kita juga.

Kebahagiaan orang tua selanjutnya ketika mau punya cucu. Ini anak gw mau lahir. Ibu gw yg ribet beli keperluan bayi hehe

Seru kalo kenalan sama pasangan setelah nikah. Banyak romantisnya. Krn dlm bingkai halal. Jd ga perlu ragu.

Dua hari setelah nikah saya agak demam dikit. Kecapean aja. Tp istri gw langsung nangis krn sedih. Pdhl baru kenal saya. So sweet lah

Alhamdulillah sejak nikah. Finansial saya makin baik. Rejeki selalu mengalir. Kerjaan selalu hadir. Semoga keberkahan juga setia mendampingi

Takut akan finansial jg pernah saya alami. Tp keinginan saya utk bisa menggenapkan agama ini mengalahkan semua keraguan itu.

Beasiswa NFP yg saya dpt ini juga adalah beasiswa pertama yg saya ajukan setelah nikah. Langsung berhasil. Nikah berkah.

Perbedaan selalu ada. Tp kita dididik utk bisa sabar dan dewasa. Menyikapi perbedaan.

Istri saya kadang bilang "abang kalo di luar keren, kalo di rumah kok.illfeel in gitu, tau gitu . . . . " hehe

Sabar sabaar dan sabar. Itu aja kunci menguatkan pernikahan kata pembimbing skripsi saya.

Gimana kalau yg udah terlanjur pacaran. Coba deh sedikit aja berhenti sejenak dan renungkan arti cinta buat kamu.

Kamu cinta pacar kamu kan ? Pengen segera halal kan pastinya ? Atau seneng digantungin dgn kedok blm siap ?

Kalau ia pria yg bener bener cinta kamu. Ia akan segera menikahi kamu. "walau perut ini cuma diganjal batu, kuingin cinta ini halal" eaa

Tanya komitmen pasangan mu. Kalau sdh siap langsung rencanakan langkah ijab kabulnya segera. 1-2 bulan kalo perlu.

Lima tahun di kampus sbg single membuat saya bisa lbh banyak berkarya dan berbuat banyak. Bebas, ga perlu izin kalo mau kemana mana

Kalau blm siap dan masih ingin bebas. Ya berteman biasa aja. Gak perlu berdua duaan. Kalo udah siap langsung khitbah.

Ah salah satu alasan saya menikah lbh awal krn saya pengen saat usia saya 40, anak saya sudah mengerti dunia. Usia ga beda jauh.

Sama anak jd bisa lbh asik. Main bareng. Naik gunung. Lihat dunia. Gaul bareng anak lah hehe

Cari pasangan juga harus sebaik mungkin. Yg sholeh. Abis nikah kita kan pengen bangun rumah di dunia dan istana di surga.

Agama itu tiangnya kehidupan. Panduan hidup dan mati. Cari yg agama nya baik. Bisa bersama membangun masa depan

Pemikiran jg hrs selaras. Saya aktivis. Nyari istri yg tangguh yg aktivis juga. Biar nyambung.

Saya islam. Jd cari pasangan yg islam juga. Konsep berpikir islam nya juga senada. Jd harmonis dlm ibadah

Selain selaras cari yg bisa melengkapi. Saya korelis. Istri saya sanguinis. Klop kalo urusan emosi dan karakter.

Se suku ? Kalo emang itu urgen ya pertimbangkan. Saya kebetulan sama sama minang

Muka saya tampangnya biasa bgt. Istri gw cantiknya subhanallah bgt, bunga masjid kampus. Yah perbaiki keturunan lah hehe

Lihat kan ? Semua pertimbangan td bisa kita ketahui dr pertanyaan biasa. Diskusi dgn perantara. Gak perlu berdua duaan tuk cari tau hal tsb

Kesamaan visi dan landasan hidup dan pernikahan adalah hal urgen yg perlu diketahui. Bukan cari tau ttg fisik dll. Itu belakangan.

Nikah itu adalah cara Allah utk mendidik umatnya agar lbh dekat dgn Allah. Lbih ikhtiar dan tawakal. Doa lbh khusuk.

Kuingin mencintai selama nya . Sebenar benar arti cinta. Dalam doa dan ikatan suci krn Allah

Kita harus berani punya sikap tuk berhenti sejenak dr pacaran. Mulai lagi cinta kamu dgn ijab kabul sbg langkah awalnya.

Katakan pada pacar mu : kuingin menikahi. Utk pertama dan terakhir kali. Ku ingin cinta kita berkah dan dicintai sang Maha pemilik Cinta.

Kalau kamu memang tulus cinta aku. Maka nikahi aku segera. Kita bangun rumah di dunia dan istana di surga bersama.

Kalau kelak kamu sudah siap dan blm ada pria lan yg melamarku. Maka datanglah padaku dgn mahar terbaik. Ijab kabul kita jalani

Tapi kalau kamu tidak mau segera menikahi aku. Maka tinggalkan aku saja. Sungguh,aku lbh takut ditinggal Allah ketimbang dirimu

Mencari pasangan jg pertimbangkan bahwa ia akan jd ayah/ibu bagi anak anakmu. Apakah dia pantas dan siap ?

Cantik tp blm ngerti agama ? Mau di didik pake cara apa anak kamu nanti. Al Quran adalah panduan terbaik.

Istirahat dulu ya tema nikahnya. Nanti malam saya lanjutin lagi. Ngantuk beneran deh skrg hehe


Nikah,,,Meng-Kaya-kan

1. selamat malam para bujangan, ayo segera persiapkan pernikahan

2. dengan menikah kita sempurnakan separuh agama, banyak wanita baik yang menunggu-nunggu anda para bujangan keren

3. apa yang ditakutkan ? tak punya duit ? justru menikah, meng-kaya-kan...

4. tak ada calon ? yakin ? Allah telah menciptakannya, tinggal dijemput saja..

5. belum kerja tetap jadi alasan nggak berani ngelamar ? dipinang dulu, nanti duit mengikuti, yakin deh

6. saya bukan pakar fiqh nikah tapi sederhananya, nikah dulu lah, Allah yang menjamin masa depan

7. orang orang yang sekarang jadi tokoh2 itu dulu juga nikah dalam kondisi kekurangan, pas pasan, apa adanya

8. pak Dahlan iskan waktu awal2 nikah bahkan hanya punya piring dan gelas buat makan..ya pak ya ? jadi kenapa takut nikah gara2 gak punya duit

9. ayah dan ibu juga pasti merestui jika kita memantapkan diri, bahkan mereka pasti akan sgt bahagia karena akan segera timang cucu

10. bujangan bangun pagi, bikin kopi sendiri, tukang nasi uduk belum lewat ya bikin mie sendiri, aduh..kasihan..

11. ada banyak, eh salah, buanyaaak kenikmatan berkeluarga... berbagi nasi dengan istri, capek kerja dipijetin, enak deh..

12. coba direnungkan lagi saudaraku bujangan, apa yang menghalangi nikah ? benarkah itu halangan ? jangan jangan hanya ketakutan semu saja

13. untuk gadis gadis yang menunggu dengan harapan, tetap berdoa, pangeranmu pasti datang...

semangat !!!!!! ^_^

Minggu, 08 Juli 2012

"Profil Cagub DKI 2012 Hidayat Nurwahid" by @RidlwanJogja