Minggu, 22 April 2012

Jakarta yang Kami Ingin


Untuk Bang Hidayat dan Bang Didik

Kami ingin Jakarta menjelma kota
tanpa lambaian duka-duka
sepanjang jalan raya
tanpa nestapa yang selalu berdesakan
di antara lampu-lampu merah,
rumah-rumah kardus atau triplek
dan genangan airmata bercampur tangis
Ciliwung yang tak pernah berhenti

Kami ingin Jakarta menjelma kota
yang pohon-pohonnya tak lagi meranggas digunduli
kota yang tak lagi setia dalam gigil
menampung banjir setiap tahun

Kami ingin Jakarta menjelma kota teratur
angkutan apik dan nyaman,
lalulintas kendaraan yang berbaris
tak lagi membuat darah tinggi
tapi hiasan artistik bagi ibukota

Kami ingin Jakarta menjelma kota
tanpa penggusuran dan penyerobotan
tanpa pengangguran dan gelandangan
tanpa wajah-wajah koruptor dan preman

Kami ingin Jakarta menjelma kota cermin
tempat semua yang bening berdenyut dan berpantulan
melebihi kerlap kerlip lampunya
yang meliuk riuh di jalan-jalan

Kami ingin Jakarta menjelma ibukota negeri
yang kegemilangannya dicemburui dunia

Kami ingin Jakarta menjelma kota cinta
tempat semua orang berjabat tangan dan hati,
peduli serta berani menyatakan nurani

:: Ayo beresin Jakarta!

(Jakarta, 22 April 2011, Helvy Tiana Rosa)

Kamis, 19 April 2012

Kenangan Bersama Shahabat


Shahabatku..........
aku bahagia pernah mengenalmu .....
saat kesendirianku kau selalu menemaniku....
saat kesibukanmu kau mnyisihkan untuk menyapaku......

shahabatku............
kau pernah mengatakan pershahabatan kita sampai tua nanti......
namun kini kau pustuskan sendiriri pershahabatan ini.......
biarlah aku tidak pernah menyesalai apa yg terjadi............


Shahabatku.............
aku yakini semua pasti terjadi dengan perpisahan ini ..........
bila pershahabatan kita tidak terbungkus karna Illahi.........
maka ranting yg kokok akan mudah retak dengan angin sepoi......

Shahabatku..............
bila pershahabatan terbingkai rapi karna-Nya...........
maka apapun yg terjadi tidak mudah terputus begitu saja.......
tapi bila lapisanya karna perak n tembaga mk hilang begitu saja....

Shahabatku.............
kau banyak tau tentang diriku...........
dan akupun tau tentang dirimu ..........
biarkan semua tertutup rapat tak ada yg tau................

Shahabatku..................
maafkan aku bila selama ini kesalahan ada padaku..........
akupun akan menghapus semua kesalahan yg ada padamu......
biarlah akan ku tutup semua Deary perjalanan bersamamamu......

teruntuk shahabatku di dunia maya .

*) Oleh : Dewi 

Kota T A M U R . 10 00

Rabu, 18 April 2012

Engkaulah Pangeranku

Oleh : Ummu Abdi

Bingkai cintamu begitu rapi......
sehingga kau mampu melayani......
memperhatikan keperluanku saat ini .....
memahamiku dengan sepenuh hati .........

Aku tak khan pernah menyesal memilikimu......
kau begitu berarti dalam perjalanan hidupku....
memberikan semua apa yang menjadi keperluanku.....
memperingati di setiap kesalahan ada padaku.......

cintamu begitu tulus untukku dan buah hatiku......
kemarahanmu hampir tak pernah ada dalam hidupku.....
kasih - sayangmu begitu melimpah untuku .........
sehingga kebahagiaan terus pengalir dalam bahtera rumahku.....

ya ..habibtu ,aku akan berusaha selalu mencintaimu ......
cinta yang terus mengalir di setiap waktu.......
cinta yang akan menambahkan keharmonisan perjalananmu ....
cinta yg akan memberikan semanggat di setiap kerjamu......

cinta yang terbungkus karna-Nya.......
karna pada awalnya pertemuan kita adlah karna-Nya .....
maka perjalanan dalam perjuangan hidup kita jg karna-Nya.......
semoga kita selalu bersama sampai di dalam jannah-Nya .

Minggu, 15 April 2012

J Kristiadi: "Saya belum pernah menyaksikan pengaderan partai yang memuaskan, kecuali di PKS"

Koran Suara Merdeka (Minggu, 15/4/12, hal.2)


Bincang-bincang Joseph Kristiadi:
"Rakyat Harus Memproduksi Pemimpin"

SAAT ini muncul penilaian, kepemimpinan nasional tersandera banyak kekuatan sarat kepentingan sehingga pemerintahan tak berjalan efektif. Semua diselesaikan dengan cara “dagang sapi”. Keadaan itu justru terjadi pada era demokratis. Untuk menguak permasalahan itu, berikut bincang-bincang Rakyat Medeka dengan Dr Joseph Kristiadi dari Center for Strategic and International Studies (SCIS) Jakarta.

Mengapa itu terjadi? 

Proses demokrasi masih berjalan. Namun kebelumsuksesan demokrasi, dalam arti sukses menyentuh esensi, jangan membuat kita berpikir ke belakang dengan menyatakan, mengapa tak dikembalikan ke zaman dulu ketika negara punya power luar biasa untuk mengatur rakyat.

Semua berjalan efektif, situasi stabil. Kita jangan pernah lupa pada era lalu terjadi kekuasaan yang memonopli segala, termasuk monopoli kebenaran, tak boleh ada perbedaan dan kritik. Semua yang berani berbeda dan mengkritik dianggap kriminal, dicap subversif. Kita sudahi saja masa itu, jangan kita ulang atau bangkitkan lagi.

Novelis terkenal asal Ceko, Milan Kundera, mengatakan, “The struggle of man against power is the struggle of memory against forgetting, perjuangan melawan kekuasaan adalah perjuangan melawan lupa.“ Jangan kita lupakan masa lalu yang kelam itu.

Mengapa pemimpin saat ini tak begitu powerfull, ya demokrasi sebenarnya memang membatasi pemimpin agar tak absolut. Jadi pemimpin era ini tak bisa disamakan lagi dengan era sebelumnya. Selain itu, kita kini juga mengalami perubahan budaya.

Perubahan budaya seperti apa?

Dalam budaya kita, termasuk budaya Jawa, pemimpin ibaratnya mendapat wahyu Tuhan untuk memimpin. Tanpa wahyu sehebat apa pun, dia tidak bisa berkuasa. Wahyu juga bisa diartikan garis keturunan. Tanpa garis keturunan raja atau pemimpin, seseorang tak bisa jadi pemimpin. Jadi muncul mitos-mitos pada diri pemimpin.

Saat ini mitos-mitos itu sirna, tak ada lagi mitos ratu adil dan sebagainya. Karena masyarakat menilai pemimpin adalah orang biasa yang terpilih berdasar mood masyarakat saat pemilu untuk menjawab kebutuhan, keinginan saat itu. Mood masyarakat bisa dibentuk elite politik dengan pencitraan, dengan perjuangan keras, juga karya nyata.

Ada yang berkemampuan biasabiasa saja, tapi mood masyarakat bisa mengarah ke dia. Jadi sak-mood-e bae. Tertarik pengusaha sukses, ya milih pengusaha sebagai pemimpin. Tertarik birokrat, ya milih birokrat. Tertarik artis, ya milih artis. Tokoh muda, ya milihlah dia. Juga tak ada yang melarang mencalonkan tokoh yang tak berpengalaman politik sedikit pun.

Itu kan perubahan budaya yang sangat signifikan. Memang ada yang saat menjabat menunjukkan kualitas, namun kita tahu banyak yang korup dan mismanajemen. Namun apa pun moodrakyat saat itu, mereka pasti punya standar minimal.

Apa standar minimalnya?

Pemimpin itu harus punya pandangan tegas dan jelas, mau membawa bangsa ini ke mana. Kalau itu tak punya, pasti serba-abu-abu. Kalau itu jelas, dia dapat merumuskan tahapan untuk mencapai. Dia boleh berasal dari birokrat, purnawirawan TNI, pengusaha, artis. Tapi semua harus punya standar minimal itu.

Di sinilah perlu kontrol terhadap pemimpin. Itulah kaitan antara masyarakat yang memilih pemimpin dan masyarakat harus memberikan masukan, kritik sebagai kontrol. Bila sistem tidak demokratis, ya mekanisme kontrol tidak berjalan. Mengkritik bisa langsung dipidana. Kebenaran hanya milik pemerintah.

Namun bila sistem demokratis pun apa artinya bila kritik tidak ditanggapi. Kritik, saran, dan masukan rakyat tak membuat dia berubah ke arah lebih baik. Jadi yang perlu kita lakukan bersama adalah membuat sistem yang menjadikan pemimpin bisa membawa rakyat ke arah lebih baik.

Seperti apa sistem itu?

Sistem itu harus bisa memberikan hak kepada rakyat melalui diri sendiri atau wakilnya di parlemen untuk memberi tahu sampai mengkritik pemimpin. Tentu itu juga tergantung pada budaya negara masing-masing. Kalau rakyat sudah memberi tahu, memberi saran, masukan, sampai kritik tidak mempan, ya kita sabar sampai pemilihan berikutnya kita hukum dengan tak memilih pemimpin dan partai pendukungnya. Lalu, kita ganti orang lain sambil berharap yang baru lebih baik. Sistem itu juga menjunjung supremasi hukum. Jadi bila pemimpin melanggar hukum, dia tak berada lebih tinggi daripada hukum sehingga dengan kekuatan politiknya menindas hukum.

Yang harus ada dalam sistem itu adalah memberikan kesempatan pada rakyat untuk memproduksi pemimpin. Rakyat harus memproduksi pemimpin melalui berbagai cara, antara lain melalui partai. Partai harus menjadi institusi yang memberikan pendidikan politik bagi rakyat dan bagi kader.

Bagaimana pendidikan politik partai saat ini? Berhasilkah mendidik dan mengader? 

Saya belum pernah menyaksikan pengaderan partai yang memuaskan, kecuali di Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Itu mungkin subyektif, tetapi memang seperti itu. Partai-partai saat ini tak begitu serius merekrut dan menyeleksi anak muda yang berminat berpolitik. Akibatnya, saat hendak pemilu mau mencalonbkan siapa masih bingung. Akhirnya merekrut tokoh dari luar yang punya karisma, daya jual tinggi, punya dana, demi mendapat suara.

Saya melihat PKS merekrut orang muda dan mengader dengan baik sehingga punya value, mendalami betul ideologi dan cita-cita partai dan siap memperjuangkan cita-cita itu karena begitu yakin. Cita-cita partai umumnya, bagaimana rakyat makin sejahtera, makin tak terbebani pungutan resmi dan liar yang memberatkan, bagaimana peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan di negeri ini, juga swasembada pangan.

Dalam pengaderan itu bukan hanya dikuliahi, diceramahi, serta beraktivitas sosial di masyarakat. Itu hal sekunder. Hal primer adalah bagaimana para kader mempunyai kesadaran tinggi bahwa mereka calon pemimpin yang akan mendapat amanah besar, yaitu negara dan bangsa ini. Mampulah berbuat terbaik bagi bangsa ini. Mari tingkatkan kemampuan, mengader diri.

Itu harus ditanamkan secara serius. Juga ada seleksi khusus untuk menyaring orang-orang berkualitas. Memang itu kerja keras. Bukan kerja instan. Tak hanya partai, organisasi kemasyarakatan juga bisa melakukan. Tapi partai memang perlu melakukan karena jadi pemasok atau penentu orang yang diarahkan ke parlemen, kabinet, serta pemerintahan.

Saat ini pengaderan hanya formalitas; kegiatan selesai, ya selesailah. Juga sekarang makin sedikit orang partai yang rela mati mengurus, mengader, menghidupkan partai. Kini bahkan menjadikan partai batu loncatan. Setelah itu, partai kapiran ditinggalkan.

Bagaimana dengan penilaian, saat ini kita miskin sikap kenegarawanan?

Orang muda yang saat ini di tampuk kepimpinanan sepertinya sudah terlalu jauh dari sejarah para negarawan. Kita sudah jauh dari sejarah Natsir, sejarah IJ Kasimo, dan founding fathers. Mereka saat sidang berdebat dengan gigih berdasar ideologi masing-masing, tetapi tetap menjalin hubungan harmonis, penuh nurani, kaya spiritual sebagai sesama manusia. Bisa berangkulan dan pulang bareng.

Sejarah tak pernah mengajarkan betapa penting nilai-nilai seperti itu dengan benar. Sejarah diubah untuk menonjolkan pihak tertentu dan seakan menenggelamkan nilai-nilai para negarawan pada masa lalu. Pemaknaan terhadap sejarah sangat dangkal.

Hingga kini yang muncul adalah pokoknya bisa memenuhi hasrat berkuasa, merebut kekuasaan, dengan segala cara, dengan dagang sapi, politik uang, dan melupakan perjuangan untuk kepentingan rakyat. Dengan kekuasaan bisa dengan mudah mencuri uang negara, dengan kekuasaan bisa menyandera hukum, sehingga banyak orang bermasalah dengan hukum, ingin menyelamatkan diri dengan masuk partai. Masuk partai ya dengan transaksi. Jadi ya tidak keruan seperti ini.

Itu semua rangkaian proses yang mendangkalkan demokrasi kita. Jadi bukan demokrasi sebenarnya, melainkan tak lebih transaksi para elite yang ingin mengeruk keuntungan dengan berkuasa. Ibaratnya jadi dangkal seperti pasar. Celakanya, kemerosotan sikap kenegarawanan, kejujuran, etos kerja yang sangat memalukan juga terjadi pada kehidupan riil di masyarakat. []


*sumber SUARA MERDEKA (15/4/2012) hal. 2
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN

Sabtu, 14 April 2012

Perdana Menteri yang Hafal 30 juz Al-quran



 


Hidayatullah.com--Berapa orang perdana menteri atau presiden di seluruh dunia yang mengimami solat Jum’at hari ini? Yang sudah pasti Ismail Haniyah, Perdana Menteri Palestina di Gaza.

Ada yang statistiknya lebih sedikit lagi.

Berapa orang perdana menteri atau presiden di seluruh dunia yang hafal seluruh 30 juz Al-Quran, memiliki sanad hafalan yang tersambung ke Rasulullah Sallallaahu ‘alayhi wa sallam? Memahami arti dan tafsirnya? Dan menda’wahkannya kepada rakyatnya?

Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah hafal 30 juz Al-Quran, memiliki sanad hafalan yang tersambung ke Rasulullah Sallallaahu ‘alayhi wa sallam, dan hampir setiap Jum’at menda’wahkannya kepada rakyatnya di berbagai masjid di Palestina.

Tadi siang, Tim SA2Gaza melaksanakan solat Jum’at di Masjid Al-Gharbi yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumah kediaman Haniyah.

Sampai keempat relawan kita siap menuju masjid itu, belum ada kejelasan apakah perdana menteri yang dididik langsung sejak kecil oleh Syeikh Ahmad Yasin itu akan solat di situ atau berkhutbah di tempat lain.

Masjid Al-Gharbi mampu menampung sekitar 2500 orang. Masjid itu terletak di tengah kamp pengungsian Asy-Syati’ di tepi Laut Mediterania. Kamp ini diantara tempat pertama yang dijadikan pengungsian, saat terjadi An-Nakbah (teror Yahudi besar-besaran atas umat Islam di tahun 1948). Di sudut-sudut jalan, terdapat pemuda-pemuda berseragam hitam dan bersenjata.

Saat tim kita tiba di masjid itu, beberapa buah kamera sudah terpasang dan mengarah ke mimbar kayu bercat cokelat muda, sewarna dengan seluruh dinding mihrab.

Melihat kamera-kamera itu, jurukamera Tim SA2Gaza mengaku berbesar hati.
“Alhamdulillah, kayaknya beliau bakal ngasih khutbah nih,” ujarnya sumringah.

Tapi tak lama berselang, seorang pemuda mengenakan jalabiyah cokelat muncul di atas mimbar dan mulai mengucap salam. Pemuda itulah khatibnya, bukan Ismail Haniyah.

Saat azan tengah dikumandangkan, serombongan pria berjas biru tua berbadan tegap memasuki masjid. Di tengah mereka terdapat Abu ‘Abd, panggilan akrab Perdana Menteri Ismail Haniyah yang langsung solat dua raka’at di shaf kelima, seusai menyimak azan.

Khutbah setengah jam itu menyemangati rakyat Gaza dengan ayat Al-Quran dan hadits mengenai pentingnya bersikap tegar menghadapi segala ujian Allah. Tidak satu kalimatpun dari lisan khatib mengeluhkan pengepungan Zionis Israel atas Gaza. Seakan-akan apa yang sedang mereka alami merupakan hal yang lumrah dialami seluruh umat Islam di dunia, dari zaman ke zaman.

“Tidak mungkin ada orang-orang yang beriman kepada Allah, lalu urusannya sudah dianggap sempurna. Kesempurnaan iman itu ditandai dengan ujian Allah. Ujian adalah tanda cinta Allah. Semakin diuji, semakin tinggi iman seseorang, semakin bertambah cinta Allah kepadanya…,” katanya.

Seusai khutbah, Ismail Haniyah maju ke depan, lalu mengimami solat. Suaranya merdu. Suara seorang imam yang faham makna setiap kata yang dibacanya. Suara seorang laki-laki yang sedang mengadukan masalah kepada Penciptanya.

Suara seorang pemimpin yang berendah hati, dan menyerahkan seluruh urusan jutaan rakyatnya kepada Penguasanya.

Dalam dua raka’at, Haniyah membacakan bagian terakhir surat Al-Fajr yang bermakna:

“Adapun manusia
apabila Tuhannya mengujinya
lalu dia dimuliakan-Nya
dan diberi-Nya kesenangan,
maka dia akan berkata:
Tuhanku telah memuliakanku.

Adapun bila Tuhannya mengujinya
lalu membatasi rezekinya maka dia berkata:
Tuhanku menghinakanku.

Sekali-kali tidak (demikian),
sebenarnya kamu tidak memuliakan
anak yatim,
dan kamu tidak saling mengajak
untuk memberi makan orang miskin,

dan kamu memakan harta warisan
dengan cara mencampur-baurkan
(yang halal dan yang haram),
dan kamu mencintai harta benda
dengan kecintaan yang berlebihan.

Jangan berbuat begitu.
Apabila bumi digoncangkan berturut-turut,

dan datanglah Tuhanmu;
sedangkan malaikat berbaris-baris.

Dan pada hari itu diperlihatkan Neraka Jahannam;
pada hari itu sadarlah manusia,
akan tetapi tidak berguna lagi
kesadarannya itu.

Dia berkata:
Alangkah baiknya kalau dulu
aku mengerjakan amal-amal shalih
untuk hidupku ini.

Maka pada hari itu tiada seorangpun
yang menyiksa seperti siksa-Nya

Dan tiada seorangpun yang mengikat
seperti ikatan-Nya.

Wahai jiwa yang tenang…

Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya.

Maka masuklah ke dalam
jama’ah hamba-hamba-Ku,

maka masuklah ke dalam Syurga-Ku…” (surah Al-Fajr; 15-30)


Sehabis mengimami sholat, Perdana Menteri Haniyah dikerumuni rakyatnya. Rata-rata memeluk dan menciuminya dengan penuh kecintaan. Ada yang mengadukan persoalan ekonominya, ada yang memberinya sepucuk surat, ada juga yang sekadar meminta supaya anaknya disalami dan dicium oleh pemimpinnya itu.

Tim Sahabat Al-Aqsha diajak mendekat. Menyalaminya. Memeluknya. Menyampaikan salam dari rakyat Indonesia. Meminta Ismail Haniyah mendoakan seluruh bangsa Indonesia agar senantiasa berada di bawah perlindungan dan hidayah Allah.

Selasa, 10 April 2012

Naksir itu .. ?


Dulu jamannya radio AM, malam jum'at itu pasti identik dengan yang serem2 .. beda lagi sekarang yang udah jamannya tuiter, bikin suasana muter 180 derajat.. malam jum'at itu waktunya menggalau.. uppss galau yang baik tentunya .. :) .. kali ini, akun milik @PKSJerman nge-Bahas tentang naksir dengan hastag #naksirrr .. Tentunya yang mash mudah & masih berjiwa muda.. kenal dengan virus merah jambu , iya kan?! nah si virus itu juga datang lewat pintu #naksirrr.. kayak gimana sih #naksirrr itu.. oke2 simak kultuitnya yuuk :D 

Teng... teng... teng... udah siap semua tuips? Kultuit #naksirrr mau lewaaaat. Siapa hendak turuuuuttt?? :D

1. #Naksirrr itu... bisa bikin panas dingin!

2. Klo situ (pernah) berjiwa muda, pasti pernah #naksirrr org laen. Hayoo ngakuuu... #eaaa

3. Pas lagi #naksirrr orang, bawaannya kebayaaaang mulu. Menghantui, dgn cara yg indah! #saaah

4. Apalagi klo #naksirrr dpt respon positif... udah deh, melayang jauh terbang tinggi...

5. Doanya pun siang-malem-pagi-sore, ampe nangis2 minta dijodohin ama "korban" #naksirrr :P

6. Ada yg demi org yg ditaksir, sampe abis duit banyak. Pdhl msh minta ortu juga. Hayooo :P #naksirrr

7. Lebih parah lagi, ada yg nyuekin ortu gara2 #naksirrr buta. Yg ngelairin, yg ngasih makan. Na'udzubillah.

8. Sampe, rela ngorbanin kesucian diri-sendiri buat ngebuktiin #naksirrr-nya. Jgn sampe yak tuips... :')

9. Trus gimana tuh, apa kita ngga boleh #naksirrr orang? Klo boleh, gimana biar ngga jatuh ke lembah kelam? #hiiii

10. Ayo, kita senggol2 soal #naksirrr. Beda pendapat bole dong, ngga usah pake marah2 yak. Apalagi sampe nendang dari koalisi. #eaaa ;P

11. #Naksirrr itu perasaan yg sangat indah, karunia Allah di dunia ini. Pasti semua setuju! Saaah? ;)

12. Kita #naksirrr orang, itu buat ngisi tempat kosong di hati kita. Saaah? ;)

13. Kenapa koq ada tempat kosong di hati? Biar jodoh kita bisa nyaman aman damai di situ. Okey? ;) #naksirrr

14. Nah trus gimana dong, klo blom dipertemukan ama jodoh?? Gimanaaa? #eaaa :D #naksirrr

15. Dear tuips, yg namanya karunia Allah, pasti ada manfaatnya. Jg potensi kita utk #naksirrr org laen. :)

16. Ngga bisa dibayangin, suami-istri nikah bertaon-taon tp ngga saling #naksirrr. Mgkn aja sih, tapi ngga romantis laaah. #eaaa ;)

17. #Naksirrr itu potensi yg luar biasa utk mencintai. Hrs dijaga biar tetep asik, kudu disimpen baek2. Ngga buat diborosin.

18. Sayang bgt klo #naksirrr udah diobral sebelum ijab sah, apalagi ganti2. Ntar bisa2 cintanya layu duluan. Ngga mau kan? :)

19. Makanya, klo lom ketemu jodoh, jgn gampang #naksirrr. Masak ketemu co cakep dikit, meleleh. Ketemu ce manis dikit, ambruk. #eaaa

20. Ngeliat di tipi, #naksirrr. Papasan di gerbang, #naksirrr. Ikut demo bareng, #naksirrr. Yg bener aja dong. ;P

21. Allah memberi kita karunia, semuanya utk digunakan sebgmn mestinya. Ini, termasuk soal #naksirrr yak... :)

22. Kita dikasih dua mata utk dijaga, otak utk digunakan yg baek2, lidah juga. Nah, gimana dgn hati kita? :) #naksirrr

23. Inget nih hadits: Zina mata adl memandang, zina telinga adl mendengar. zina lisan adl berbicara, zina tangan adl meraba... | #naksirrr

24. #naksirrr | ...zina kaki adl berjalan menuju maksiat, zina hati adl terangsang, berharap & cdrg kpd ajakan kemaluan. ~ HR.Bukhari&Muslim

25. Trus gimana solusinya? Jgn nyalah2in doang dong! Sabar, my dear tuips... sabar... #eaaa :D #naksirrr

26. Klo #naksirrr org, itu tandanya kita ngagumin kelebihannya. Nah, kita fokus aja ama kelebihannya itu, bukan orgnya. Okey?

27. Trus, kita doain biar Allah beri byk kebaikan atas kelebihannya. Bukan kelebihan yg menjerumuskan. #saaah ;) #naksirrr

28. Yakinin diri bhw Allah pemilik semua kelebihan, bisa mengambil & memberi semua itu kapan pun Ia mau. #naksirrr

29. Boleh, kita doain jg biar jodoh kita ntar punya kelebihan yg sama, bahkan lebih dari itu! Cmunggudh kk!! \\(^_^)// #naksirrr

30. Org laen suka maen #naksirrr, gpp terserah masing2 aja. Buktiin kita punya prinsip. Tunjukin pake cara yg sopan. :)

31. Ntar insya Allah klo udah nikah, puas2in deh tuh #naksirrr ama suami atö istrinya. Pagi-siang-sore-malem, sampe tua! ;)

32. OK gitu yak... smoga kita ngga jatuh ke zina hati. #Naksirrr sembarangan & ngentengin akibatnya. Ati2 sama ati kita, tuips! :)

33. Klo ada salah2 kata, sayah minta maap. Klo ada yg #naksirrr, maap jg sayah tolak. #eaaa :P *kaboooor*

34. Semua kebenaran dari Allah & kesalahan dari sayah. Semoga kultuit #naksirrr kali ini bermanfaat buat kita semua. Amiinnn. :)

35. Sekian dari sayah. Walo bahasanya 60k1L, semoga isi kultuitnya bisa ditelen & ngga bikin bosen. Wassalaamu'alaykum. :)

@PKSJerman

Kamis, 05 April 2012

Dilema PKS



Buku Dilema PKS karya Burhanuddin Muhtadi segera mengambil perhatian publik seketika buku itu beredar. Mungkin Anda adalah termasuk orang yang penasaran dengan buku itu, berikut ini adalah kulwit dari Aang Kunaifi (Praktisi Kepemimpinan dan Direktur LMT Trustco Palembang) mengenai buku tersebut :

1. tadi pagi saya menyimak dialog yang konstruktif di tvone tentang #DilemaPKS antara Suara dan Syari'ah :)

2. #DilemaPKS itu merupakan judul sebuah buku yang ditulis oleh Pengamat Politik @BurhanMuhtadi yang merupakan tesis S2 beliau di ANU, Aussy

3. Dialog pagi tadi langsung menghadirkan beliau selaku penulis, juga tokoh PKS, yaitu Bapak Sekjend @anismatta

4. menurut @BurhanMuhtadi tema sentral buku #DilemaPKS ini mendasarkan tentang PKS yang mencoba memadukan antara islam dan demokrasi.

5. PKS yang coba memadukan antara islam dan demokrasi dalam satu tarikan nafas :), lalu pada saat yang sama menggabungkan 2 gerakan

6. Dua gerakan sekaligus, yaitu gerakan sosial ddan politik #DilemaPKS

7. maka dilema seperti inilah yang menurut penulis - berdasarkan teori politik yang beliau pelajari - sedang dirasakan oleh PKS

8. karena menurut beberapa ilmuwan politik internasional, agak sulit membayangkan tentang bersatunya antara islam dan demokrasi

9. Huntington merupakan satu dari prototype ilmuwan sosial dan politik yang mengamini pendapat tentang dilema itu

10. berdasarkan social movement theory juga agak sulit membayangkan gerakan sosial dan politik yang bersatu padu dalam satu lembaga

11. gerakan sosial adalah milik ormas atau organisasi sosial lainnya, sedangkan partai politik berkiprah dalam sebuah gerakan politik.

12. karena PKS sebagai sebuah partai, adalah parpol yang paling sering (data kompas dan republika) melakukan aksi2 sosial

13. sebut saja aksi2 demonstrasi, penanggulangan bencana alam, kerja2 baksi sosial, dsb

14. dua tema besar ini yang menurut @BurhanMuhtadi dalam dialog pagi tadi coba dia teliti dalam tesis yang sekarang sudah berbentuk buku :)

15. Nah, Pak @anismatta mencoba menjawab atau lebih tepatnya menjelaskan tentang PKS dengan semua keunikan (baca : keistimewaan).

16. terlalu singkat memang penjelasan beliau (karena waktunya juga singkat), tapi saya coba untuk menjelaskan tentang apa yang disampaikan

17. sebenarnya PKS menyelesaikan tema2 tentang suara dan syari'ah, gerakan sosial dan gerakan politik

18. Pada titik itu (Ideologis, Idealisme, Filosofis), PKS (kader2 utamanya) sudah tidak ada masalah lagi, sudah final

19. PKS menjadikan Islam sebagai ideologi bagi partai. karena itu, partai ini mendasarkan kerja2 politiknya kepada agama ini

20. itulah yang menyebabkan partai ini tidak mengalami kegalauan, atau dilema yang disinyalir oleh beberapa ilmuwan politik.

21. saya tidak meragukan analisa2 ilmuwan politik itu, dan bahkan beberapa saya nilai objektif, seperti analisa @BurhanMuhtadi

22. cuma maaf kalau yang saya ragukan adalah pisau analisa yang mereka gunakan dalam membedah PKS, yaitu teori2 sosial dan politik barat

23. karena teori2 itu memang bersumber pada konteks yang sifatnya sekular, memisahkan antara agama dan kehidupan, terutama politik

24. sehingga idealisme yang bersumber dari agama rasanya tidak mungkin bisa bersanding dengan kerja2 politik

25. kerja2 politik yang selalu identik dengan opportunistik, pragmatis, tipu daya, dan statemen2 negatif lainnya. Sehingga wajar jika....

26. jika mereka meragukan kemampuan PKS dalam mengusung nilai2 agama (islam) dalam kerja2 politik, menyandingkan haq dan batil :)

27. wajar karena mereka membedah PKS dengan pisau analisa yang berbeda dengan yang digunakan oleh kader2 PKS.

28. maka itulah statement @anismatta dalam dialog pagi. bahwa mereka sudah selesai dengan perdebatan suara dan syariah, partai terbuka, dsb

29. sudah selesai pada titik ideologi yang melahirkan nilai2 idealisme, filosofis dalam perjuangan

30. sudah relatif selesai juga dalam titik strategis, walau tetap dalam korelasi positif terhadap waktu dan faktor eksternal lainnya

31. tapi mungkin memang harus lebih banyak dan melakukan akselerasi dalam tataran teknis. sebuah kesadaran, atau sikap mental

32. sikap mental untuk menjadikan nilai2 islam yang syumul, sempuna, dan komprehensif, sehingga menjadi laku secara kolektifitas

33. inilah sebenarnya yang sering sekali disampaikan Sekjend PKS, yaitu @anismatta dalam tulisan2 dan taujih2nya

34. bahwa kemuliaan, kebesaran, serta keagungan islam tidak lengkap kalau tidak bertemu dengan manusia2 yang juga mulia, besar dan agung

35. dan inilah sebenarnya yang menjadi tantang islam di dunia dewasa ini, yaitu mempertemukan islam yang agung dengan pahlawan2nya.

36. undur diri dulu tweps, nanti kultwitnya saya lanjutkan ada agenda mendesak harus diselesaikan :)

37. baiklah, kita lanjut bincang tentang dialog pagi tadi bersama @anismatta & @BurhanMuhtadi membahas buku #DilemaPKS

38. sebelumnya saya bilang kalau @anismatta mengatakan dalam dialog pagi tadi dan dipengantar buku #DilemaPKS bahwa PKS sudah selesai dengan

39. PKS sudah selesain dengan ideologinya, yaitu islam. sedang islam sudah jauh2 hari mendeklarasikan diri sebagai agama sempurna (QS 4 : 3)

40. Maka Anis mengatakan bahwa yang paling penting sekarang bagi kader2 PKS adalah menyadari sepenuhnya tentang islam itu sendiri

41. tentang Islam yang sempurna, dan kemampuannya (Islam) untuk hadir dalam semua konteks kehidupan, kapan dan dimanapun.

42. termasuk kemampuan islam dalam menghadapi dan survive dalam kehidupan berdemokrasi

43. pesimisme tentang perpaduan antara islam dan demokrasi mungkin saja berasal dari keraguan (bersumber dari ketidakpahaman) ttg islam

44. Anis mengakui bahwa partai yang mengusung ideologi tertentu (apapun ideologinya) pasti akan menemukan fakta bahwa dilemanya....

45. bahwa dilemanya selalu terletak antara idealisme dan kapasitasnya, termasuk PKS. Sebab, ideologi membutuhkan pembuktian di lapangan

46. ideologi dan manusia ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. ideologi besar pasti membutuhkan manusia yang besar pula

47. maka debat2 yang membincangkan keraguan islam sebagai sebuah ideologi dengan turunannya, seperti partai terbuka, mampukah islam survive

48. mampukah islam survive dalam demokrasi, apakah PKS nantinya akan bisa menjadi partai besar, adalah debat yang harus diminimalisir

49. jauh lebih produktif berbicara dan bekerja untuk menjadi manusia muslim yang diinginkan oleh islam (tentang ini dikupas lengkap oleh..

50. ....... oleh @anismatta dalam bukunya #ModelManusiaMuslim)

51. meningkatkan kemampuan kader secara kolektif agar benar2 pantas untuk menjadi 2 sisi mata uang bagi islam. agama dan manusia agung

52. pertumbuhan kapasitas itu menurut Anis adalah tentang dialektika antara tantangan dan respon. Dinamika sejarah selalu tercipta begitu

53. apa yang dihadapi PKS sebagai sebuah partai hari ini adalah cara Allah untuk membuat partai ini menjadi lebih besar, tidak selesai....

54. membuat PKS menjadi lebih besar, tidak hanya selesai sekedar menjadi pertai menengah saja. apalagi PKS tidk terbntuk untk Indonesia saja

55. tentunya tergantung dengan respon yang diambil oleh PKS secara kolektif, memilih respon belajar untuk menghadapi tantangan2 itu

56. belajar dengan tidak hanya ada pada individu saja tapi juga dalam skala organisasi, dan kepemimpinan (leadership)

57. maka belajar menjadi usaha untuk mendekatkan jarak antara sebuah ideologi dan kapasitas organisasi yang mengusungnya

58. belajar adalah usaha untuk mendekatkan jarak antara islam dan PKS sebagai pertai pengusung

59. pembelajaran selalu merupakan rahasia di balik semua fenomena pertumbuhan jangka panjang dalam sejarah masy di dunia ini (Anis Matta)

60. maka itulah yang menurut Anis penting dilakukan oleh kader2 PKS, yaitu belajar dan seterusnya begitu

61. menurut saya, pertama sekali yang harus dipelajari adalah tentang islam itu sendiri, karena PKS berjuang untuk dan bersama islam

62. pemahaman yang menyeluruh, lengkap, komprehensif tentang islam itu akan menghasilkan kerja2 yang efektif dan produktif

63. ingat, pemahaman itu sendiri tidak hanya kerja akal, walau memang akal itu sendiri berpengaruh besar. pemahaman itu tntang akal dan hati

64. Hasan Albanna (Pendiri IM) sendiri mengatakan bahwa Pemahaman tentang Islam (Alfahm) adalah rukun bai'at yang pertama bagi para ikhwan

65. pemahaman yang baik tentang islam itulah yang membuat kader2 PKS mempunyai sikap mental, kesadaran yang laik sebagai pemimpin

66. itulah, saya optimis PKS akan bisa memimpin dan bekerja untuk Indonesia dan bahkan dunia, waktu yang akan menjawab

67. tapi memang perlu untuk melakukan akselerasi dalam belajar, agar waktu yang dinanti tidak terlalu panjang dan lama

68. sesegera mungkin PKS memang harus menyelesaikan permasalahan dalam negeri, karena dunia sudah rindu menanti :)

69. PKS tidak hanya bekerja untuk Indonesia tapi juga bagi seluruh dunia. Bukankah kita memang terlahir untuk menjadi pemimpin bagi dunia?

70. Sekian tweps bincang tentang #DilemaPKS, mohon RT jika berkenan, salam untuk semua:)

Demikian kulwit tentang buku Dilema PKS dari Aang Kunaifi, semoga bisa menjawab sebagian rasa penasaran mengenai buku karya Burhanuddin Muhtadi tersebut. []

*) sumber : Bersama Dakwah