Oleh: Anis Matta 
Pekerjaan-pekerjaan  besar dalam sejarah hanya dapat diselesaikan oleh mereka yang mempunyai  naluri kepahlawanan. Tantangan-tantangan besar dalam sejarah hanya  dapat dijawab oleh mereka yang mempunyai naluri kepahlawanan. Itulah  sebabnya kita menyebut para pahlawan itu orang-orang besar.
  Itu pula sebabnya mengapa kita dengan sukarela menyimpan dan memelihara  rasa kagum kepada para pahlawan. Manusia berhutang budi kepada para  pahlawan mereka. Dan kekaguman itu adalah sebagian dari cara mereka  membalas utang budi.
 Mungkin karena itu pula para pahlawan selalu muncul di saat-saat yang  sulit, atau sengaja dilahirkan di tengah situasi yang sulit. Mereka  datang untuk membawa beban yang tak dipikul oleh manusia-manusia di  zamannya. Mereka bukan kiriman gratis dari langit. Tapi sejarah  kepahlawanan mulai dicatat ketika naluri kepahlawanan mereka merespon  tantangan-tantangan kehidupan yang berat. Ada tantangan dan ada jawaban.  Dan hasil dari respon itu adalah lahirnya pekerjaan-pekerjaan besar.
 Tantangan adalah stimulan kehidupan yang disediakan Allah untuk  merangsang munculnya naluri kepahlawanan dalam diri manusia. Orang-orang  yang tidak mempunyai naluri ini akan melihat tantangan sebagai beban  berat, maka mereka menghindarinya dan dengan sukarela menerima posisi  kehidupan yang tidak terhormat. Tapi orang-orang yang mempunyai naluri  kepahlawanan akan mengatakan kepada tantangan-tantangan kehidupan itu:  Ini untukku! Atau seperti ungkapan orang-orang shadiq dalam perang  Khandaq yang diceritakan Al-Qur'an: Ketika orang-orang beriman itu  melihat musuh-musuh (yang saling bersekutu menghadapi orang-orang  beriman), mereka mengatakan: Inilah yang (dulu) dijanjikan Allah dan  Rasul-Nya, dan Allah dan Rasul-Nya telah jujur (dalam janjinya), dan itu  tiada menambah mereka kecuali keimanan dan kepasrahan. (QS. AI-Ahzab:  22).
 Naluri kepahlawanan lahir dari rasa kagum yang dalam kepada kepahlawanan  itu sendiri. Dan itu akan menggoda ‘sang pengagum pahlawan’ untuk  melihat dirinya sembari bertanya: Apa engkau dapat melakukan hal yang  sama? Apabila ia merasa memiliki kesiapan-kesiapan dasar, maka ia akan  menemukan dorongan yang kuat untuk mengeksplorasi segenap potensinya  untuk tumbuh dan berkembang. Jadi, naluri kepahlawanan adalah kekuatan  yang mendorong munculnya potensi-potensi tersembunyi dalam diri  seseorang, kekuatan yang berada di balik pertumbuhan ajaib kepribadian  seseorang.
 Dalam serial jenius-jenius Islam, Abbas Mahmud Al-Aqqad menemukan kunci kepribadian Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam kata 'kekaguman kepada kepahlawanan'.  Kunci kepribadian, kata Al-Aqqad, adalah perangkat lunak yang dapat  menyingkap semua tabir kepribadian seseorang. Ia berfungsi seperti kunci  yang dapat membuka pintu dan mengantar kita memasuki semua ruang dalam  rumah itu. Dan kita hanya dapat memahami pekerjaan-pekerjaan besar yang  telah diselesaikan Abu Bakar dalam kunci rahasia ini. Apakah Anda juga  memiliki kunci rahasia itu? Saya tidak tahu.
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar