Minggu, 22 April 2012

Jakarta yang Kami Ingin


Untuk Bang Hidayat dan Bang Didik

Kami ingin Jakarta menjelma kota
tanpa lambaian duka-duka
sepanjang jalan raya
tanpa nestapa yang selalu berdesakan
di antara lampu-lampu merah,
rumah-rumah kardus atau triplek
dan genangan airmata bercampur tangis
Ciliwung yang tak pernah berhenti

Kami ingin Jakarta menjelma kota
yang pohon-pohonnya tak lagi meranggas digunduli
kota yang tak lagi setia dalam gigil
menampung banjir setiap tahun

Kami ingin Jakarta menjelma kota teratur
angkutan apik dan nyaman,
lalulintas kendaraan yang berbaris
tak lagi membuat darah tinggi
tapi hiasan artistik bagi ibukota

Kami ingin Jakarta menjelma kota
tanpa penggusuran dan penyerobotan
tanpa pengangguran dan gelandangan
tanpa wajah-wajah koruptor dan preman

Kami ingin Jakarta menjelma kota cermin
tempat semua yang bening berdenyut dan berpantulan
melebihi kerlap kerlip lampunya
yang meliuk riuh di jalan-jalan

Kami ingin Jakarta menjelma ibukota negeri
yang kegemilangannya dicemburui dunia

Kami ingin Jakarta menjelma kota cinta
tempat semua orang berjabat tangan dan hati,
peduli serta berani menyatakan nurani

:: Ayo beresin Jakarta!

(Jakarta, 22 April 2011, Helvy Tiana Rosa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar