Oleh : Jamil Azzaini
Seorang ayah berkata kepada anaknya, “Anakku ketahuilah aku mencintaimu sebelum kamu ada.” Sang anak kemudian bertanya, “Bagaimana mungkin bapak mencintaiku sebelum aku ada?” Dengan senyum sang ayah menjawab, “Bukti bahwa aku mencintaimu sebelum kamu ada adalah, aku pilihkan ibu terbaik buatmu anakku.”
Setiap orang pasti menginginkan keluarga yang bahagia. Untuk mewujudkan hal itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari pasangan yang tepat. Kata teman saya Irfan Beik, kriteria mencari jodoh adalah beri nilai 1 untuk keimanan dan selainnya beri nilai 0.
Namun demikian, semakin banyak nolnya akan semakin bagus. Contohnya, calon Anda imannya bagus beri nilai 1. Kemudian kaya tambahkan nol dibelakangnya (10). Ketika ia juga cantik, tambahkan nol lagi di belakangnya (100). Bila dia juga pintar tambahkan 0 lagi di belakangnya (1.000). Begitu seterusnya, semakin banyak angka 0 semakin baiklah pilihan Anda.
Ada seorang lelaki dari kampung, miskin, tampangnyapun di bawah rata-rata juga tidak terlalu cerdas namun ia ingin memilih istri yang sempurna. Akhirnya ia memilih istri yang memenuhi kriteria tersebut di atas. Selain beriman, istrinya juga kaya, cantik, berdarah biru, cerdas, dan supel dalam bergaul. Jadi total nilainya 100.000. Mereka hidup bahagia dan dikaruniai banyak anak.
Namun suatu hari terjadi pertengkaran yang hebat. Sang suami marah karena nilai raport anaknya sangat buruk. Seharusnya istrinya mendampingi dan mengawasi anaknya belajar setiap hari karena memang ia tidak bekerja. Tapi mengapa nilainya hancur lebur? Merasa disalahkan istrinyapun tidak terima dan terjadilah adu mulut yang semakin mengeras.
Suami ini akhirnya mengadu kepada konsultan keluarga dan ingin menceraikan istrinya. Setelah mendengarkan cerita dari sang suami konsultan itu berkata, “Anda ini keluarga ahli surga, kenapa harus bercerai?” Sang suami langsung menimpali, “Dari mana Anda tahu kami keluarga ahli surga?”
Konsultan itu menjawab, “Keluarga ahli surga itu cirinya satu, keluarga itu bersyukur dan bersabar. Anda bersyukur dapat istri yang sangat sempurna dan istri Anda bersabar menikahi Anda yang…. Jadi tak pantas Anda yang menggugat cerai.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar