REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN-- Menteri Komunikasi dan  Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring mengaku tidak pernah  mengeluarkan pernyataan akan mengontrol sosial media seperti twitter,  facebook atau jejaring sosial lainnya.
Menkominfo mengatakan, pihaknya telah menyampaikan hak jawab atas pemberitaan yang kurang tepat itu ke pengelola media online tersebut.
"Wartawan salah dengar dan salah kutip," katanya usai memberikan  ceramah dalam tablig akbar menyambut Ramadhan di Masjid Perjuangan 45 di  Medan, Ahad. Menurut Menkominfo, pihaknya menyayangkan adanya  pemberitaan yang tidak tepat terkait imbauannya dalam penggunaan media  sosial yang ada.
Ketika mengunjungi SD 01 Menteng, Jakarta, pihaknya hanya mengimbau  agar kalangan guru mengawasi murid-muridnya dalam penggunaan internet  dan twitter. Hal itu disebabkan penggunaan internet belakangan ini cukup  memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam ekonomi,  politik, dan strata sosial.
Namun sayangnya, salah seorang wartawan media online di Jakarta  justru membuat berita bahwa Menkominfo Tifatul Sembiring akan mengontrol  twitter dan media sosial lainnya. "Jadi, menurut saya, itu 'split'  informasi. Coba putar lagi rekamannya (pidato Menkominfo), saya tidak  pernah mengatakan akan mengontrol twitter," katanya.
Menkominfo mengatakan, pihaknya telah menyampaikan hak jawab atas pemberitaan yang kurang tepat itu ke pengelola media online tersebut.
Sayangnya, pemberitaan yang dibuat masih memuat pernyataan yang salah  itu yakni Menkominfo Tifatul Sembiring akan mengontrol twitter dan  sosial media lainnya.
Ironisnya, kata Menkominfo, pemberitaan yang salah itu justru diulas  oleh sebuah televisi swasta nasional, termasuk sejumlah pengamat  komunikasi dan politik. "Akhirnya, jadi ngaco semua. (malah terkesan)  menjadi provokasi," kata mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  itu.
Menteri menegaskan jika pemerintah, khususnya Kementerian Kominfo  tidak pernah melakukan atau membuat rencana untuk mengekang sosial media  yang ada. Pihaknya hanya mengeluarkan imbauan agar pengunaan media  sosial seperti twitter, facebook dan jejaring sosial lainnya menggunakan  fasilitas yang ada dengan baik, termasuk dengan menggunakan kata-kata  yang sopan.
"Saya menginginkan agar mereka tidak memaki, apalagi menghujat agama,  suku, dan ras. Itu yang saya imbau, jangan dibelok-belokkan," katanya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar