MEUREUDU – Anggota DPR-RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh, M Nasir Djamil SAg, mengingatkan para kader partainya agar harus selalu siap menghadapi berbagai isu dan serangan terhadap partai, yang diistilahkannya sebagai ‘gempa politik’.
“Sebagai partai kader dakwah, gelombang gempa politik merupakan hal yang musti dihadapi oleh kader PKS serta dampak dari berbagai cobaan dalam peran menegakkan kebenaran dan menuntun masyarakat dengan penuh kesetiaan tinggi,” ujar Nasir Djamil dalam orasi politiknya, usai pelantikan dan pengambilan sumpah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKS se-Kabupaten Pidie Jaya, di halaman tengah Kantor Bupati Pidie Jaya, Minggu (19/6).
Nasir memberikan contoh “gempa politik” atau serangan terhadap kader PKS seperti yang dialami oleh Arifinto, anggota DPR RI dari PKS yang tertangkap kamera dan kemudian dituding mengakses gambar porno saat sidang paripurna DPR -RI beberapa waktu lalu. “Dengan tegar dan tanggung jawab moral atau gentlemen, beliau (Arifinto) mengundurkan diri dari DPR,” ungkap Nasir.
Nasir menambahkan, memasuki gelangang politik demokrasi, hakikatnya ibarat seseorang berlayar ke laut lepas, sehingga harus selalu siap dengan terjangan ombak besar. “Maka saya yakin dengan kader muda yang dikukuhkan pada hari ini (DPC se-Pijay) mampu menahan gempa politik. Sebab posisi pimpinan DPC juga sarat dengan godaan kekuasaan,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pidie Jaya, Ramli Daud SH MM berharap peran optimal kader PKS selaku partai dakwah, untuk berada di garda terdepan dalam upaya memberantas aliran sesat yang selama ini telah meresahkan banyak pihak. “Dengan kerja sama yang baik, mari kita wujudkan kabupaten Pidie Jaya yang bebas dari pengaruh pedangkalan aqidah,” ujarnya. Adapun kedelapan DPC PKS se-Pijay yang dikukuhkan oleh Ketua DPD PKS Pijay, Mukhlis Sulaiman kemarin adalah, DPC Bandar Baru, Trienggadeng, Panteraja, Meureudu, Meurah Dua, Ulim, Bandar Dua, dan Jangka Buya.(c43)
Sumber : serambinews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar